


Hari ini gue berhasil Buyback 70 Lot ITMA di harga 780
Ini adalah Buyback dari TP2 yang direalisasikan pada 9 dan 15 September 2022

Cerita ITMA ini sudah dimulai sejak tahun Oktober 2017 yang sampai 2022 sudah melewati beberapa kali TP , Ngesot , Buyback
Inilah alasan gue menggunakan judul Buyback – Sellback – Buyback kali ini
Tapi cerita kali ini bukan bermaksud menceritakannya yang sudah terjadi tahun tahun sebelumnya.
Tapi ke hitungan untung rugi selisih jual beli tahun berjalan (2022)
Sampai pada posisi terakhir (berdasarkan catatan) gue memiliki 390 Lot ITMA dengan modal rata rata 646 Rupiha per lembar nya
Yang lalu gue sort di harga 745 dan kehilangan barang
dilanjutkan dengan TP1 di harga 1.010
dan dilanjutkan lagi TP2 di harga 1.300
lalu karena alasan klasik gue sort lagi di harga 1.210
Gue berani melakukan aksi sort, selain karena alasan RDN minus, juga karena selama memiliki ITMA, kurang lebih gue uda paham dengan pola gerakan harganya.

Dari 390 Lot ITMA (modal 646) yang diakui tanggal beli adalah 11 Januari 2022…
100 Lot gue sort dan kehilangan barang sampai sekarang
Ini adalah kerugian/resiko dari ngesot (jual di luar planning awal).
Setelah di sort di harga 745 ternyata harga melanjutkan kenaikan sampai 1.300 Rupiah yang berarti kita kehilangan potensi keuntungan tambahan sebesar 1.300-745 = 555 Rupiah atau sebesar 555/745*100% = 74,49%
Tetapi kehilangan barang tersebut tidak memberikan kerugian nyata (kerugian uang)
Yang hilang itu hanyalah potensi keuntungan lebih (jika kita tidak menjualnya terlalu cepat) karena ternyata setelah di sort harga lanjut naik.
Selain itu aksi ngesot ini dilakukan pada saat itu memang karena keyakinan harga akan turun kembali.
Yang ternyata keyakinan itu salah.
Dari ngesot ini gue mendapatkan keuntungan sebesar 956.121 (14.77%)
Ketika di beli, mengeluarkan uang sebesar 6.460.000
Ketika di jual, mendapatkan uang sebesar 7.450.000
Setelah itu harga lanjut naik sehingga gue berkesempatan
TP1 70 Lot di harga 1.010
Untuk Lot Biang, gue punya metode TP dibagi 4X
1X ketika mencapai +50%
1X ketika mencapai +100%
1X ketika mencapai +200%
1X lagi sisa 25% lot mencoba TP 5 Bagger & 10 Bagger atau tergantung keadaan
Karena 100 Lot sudah terjual, Lot tersisa adalah 290 Lot
Dibagi 4 = 70 Lot inilah yang menjadi dasar TP1 sebanyak 70 Lot
Untuk TP1 70 Lot di harga 1.010 ini sudah sesuai dengan Planning, jadi sudah tidak ada emosional lagi akibat salah ambil keputusan
Selanjutnya harga lanjut naik gak masalah karena ada harapan TP2 +100%
atau harga berbalik turun juga boleh karena ada harapan Buyback
Dari TP1 ini gue mendapatkan keuntungan sebesar 2.518.905 (+50%)
Ketika dibeli, mengeluarkan uang sebesar 4.522.000
Ketika dijual, mendapatkan uang kembali sebesar 7.070.000
Ternyata harga melanjutkan kenaikan sehingga gue bisa
TP2 70 Lot lagi di harga 1.300
Untuk TP2 70 Lot di harga 1.300 ini juga sudah sesuai dengan Planning, jadi sudah tidak ada emosional lagi akibat salah ambil keputusan
Selanjutnya harga lanjut naik gak masalah karena ada harapan TP3 +200%
atau harga berbalik turun juga boleh karena ada harapan Buyback
Dari TP2 ini gue mendapatkan keuntungan sebesar 4.543.018 (+100%)
Ketika dibeli, mengeluarkan uang sebesar 4.522.000
Ketika dijual, mendapatkan uang kembali sebesar 9.100.000
Sampai disini dari total uang yang dikeluarkan ketika membeli sebanyak
6.460.000 (ngesot) +4.522.000 (TP1) +4.522.000 (TP2) = 15.504.000
Ketika dijual mendapatkan uang kembali sebanyak 7.450.000+7.070.000+9.100.000 = 23.620.000
Atau ada keuntungan sebesar 23.620.000 – 15.504.000 = 8.116.000 atau sebesar 8.116.000/15.504.000*100% = 52% secara keseluruhan
Yang Penting Jangan Bangkrut Dulu
Seiring waktu, kita akan mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman
Maksimal Rugi itu cuma 100%
Tapi kalau kita bisa tidak sampai kehabisan modal (bisa bertahan di bursa)
Maksimal Untung itu Nggak Ada Batasnya
Maksudnya begini…
Anggaplah kita punya uang 5 juta
kita belikan 5 saham masing masing 1 juta
Saham A = 1jt
Saham B = jt
Saham C = 1jt
Saham D = 1jt
Saham E = 1jt
Saham A sampai E tersebut sama sama dibeli di harga 100 Rupiah (artinya setiap saham kita beli sebanyak 100 Lot)
Kemudian Saham A B C D Delising
Kita kehilangan seluruh investasi kita
Tetapi saham E berhasil naik ke 500
Yang ketika dijual di harga 500, 100 Lot mendapatkan uang 100*100*500 = 5.000.000
Gak jadi kehilangan yang 4 juta kan?
Jadi buat Paman Bibi yang sekarang mungkin lagi nyangkut cukup dalam dan dengan uang cukup besar di GOTO…
Kalau memang sanggup Averaging Down, usahakan lakukan Averaging Down (dengan persentase Floating Loss tertentu, setiap pembelian terakhir sudah FL 40% atau 50% misalnya)
Tapi kalau nggak sanggup, atau uda kehilangan keberanian…
Diemin dulu aja, coba cari jalan dulu.
Karena pepatah bilang banyak jalan menuju roma, bukan cuma ada jalan cut loss

Setelah TP2 di harga 1.300 gue merasa kecil kemungkinan untuk bisa melanjutkan TP3 (+200%) sehingga akhirnya gue melakukan Sort lagi di harga 1.210
Waktu itu dari sisa 150 Lot, walaupun gue cukup yakin harga akan turun kembali, tetapi gue tetap menyisakan 30 lot untuk TP3 +200% atas dasar keyakinan Di Bursa Apapun Bisa Terjadi
Berbeda dengan ngesot pertama di harga 745 yang salah ngesot (muka duluan yang nyusruk lantai)
Ngesot kedua sebanyak 120 Lot di harga 1.210 berhasil buyback sebanyak 130 Lot di harga rata2 982
Ketika disort 120 Lot mendapatkan uang sebesar 120*1.210*100 = 14.520.000
Ketika dibuyback 130 Lot mengeluarkan uang sebesar 130*982*100 = 12.766.000
Untung uang sebesar 14.520.000 – 12.766.000 = 1.754.000
Untung Lot sebanyak 130 – 120 = 10 Lot
Ketika dijual dianggap Take Profit (walaupun TP banci)
Ketika dibuyback dianggap dapat dividen (interim)
Harga Naik dan Turun
Benar Beli dan Salah Beli
Benar Ngesot dan Salah Ngesot
Semua ini sama sama mengandung yang namanya Probabilitas
Ngesot Pertama Salah Sort
Ngesot Kedua Benar Sort
Demikian pun dengan KALAU kita tanya Rekomendasi Orang
Rekomendasi Orang juga sama, mengandung 2 kemungkinan, Bisa Benar Bisa Salah
LEMPAR KOIN JUGA SAMA Bisa Benar Bisa Salah Kan?
Kecuali kalau orang lain kasih solusi, disertai jaminan kalau salah diganti rugi…
Kalau tanpa jaminan tersebut lempar koin aja, ngapain nanya orang


Hari ini, setelah berhasil buyback 70 Lot ITMA di harga 780
yang ketika di jual (TP2) di harga 1.300
Disini ada selisih (Keuntungan) sebesar 1.300 – 780 = 520 Rupiah
Atau sebesar 52070100 = 3.640.000
Selisih sebesar 520 Rupiah (per lembar) ini ada di RDN kita.
Yang kita bisa anggap apakah :
- Kita menukar keuntungan yang tadinya 100% (ketika TP2) MENJADI keuntungan sebesar 520/780*100% = 66.6% TETAPI Lot kita kembali
- Kita menganggap Modal kita yang tadinya adalah sebesar 646 MENJADI 646-520 = 126 TETAPI keuntungan yang tadinya 100% (ketika TP2) menjadi tidak ada
Atau
- Kita anggap TP2 tidak pernah terjadi, yang terjadi adalah saat itu (9 September 2022) ITMA mengumumkan pembagian Dividen Bonus berupa 2 Lot GGRM senilai 4.749.006 dengan catatan kita tambah duit sebanyak 4.749.006 – 3.640.000 = 1.109.000
Atau modal GGRM kita selembar adalah 1.109.000/2/100 = 5.545 (Main curang menghibur diri 😂😂😂)

Gue pribadi memilih memilih opsi mencatat dengan harga beli sebenarnya, dengan menambahkan keterangan di kolom keterangan.
Apakah nanti mau digabung semua, atau dibiarkan tetap seperti begini nanti baru dipikirkan sesuai kondisi dan kebutuhan

Sementara untuk 170 Lot yang posisi terjual, Planningnya adalah
Buyback 70 Lot di harga 676 untuk TP1 di harga 1.010
Buyback 100 Lot di harga 670 untuk yang Salah Ngesot (muka nyusruk lantai duluan)
Apakah bisa berhasil?
Entahlah
Lempar Koin pun bisa gambar bisa angka kan?
Jadi kemungkinan untuk buyback mungkin berhasil mungkin gagal
hari ini gagal minggu depan mungkin bisa jadi berhasil
minggu ini gagal bulan depan bisa jadi berhasil
bulan ini gagal tahun depan mungkin bisa jadi berhasil
Yang penting PASTIKAN AJA bahwa
- Harga Jual HARUS Lebih Tinggi dari Harga Beli
- Harga Buyback HARUS Lebih Rendah dari Harga Jual
Kalau 2 poin ini terpenuhi, uda gak ada cerita Salah atau Rugi
Bursa ada 800 emiten, takut apa?



Minggu ini gue juga berhasil buyback KINO (ini Ipot Bini)
Alur Cerita yang sama dengan ITMA
Beli – Jual – Beli
yang membedakan hanya emitennya, harganya dan Timeframe nya
Jika Jual – Buyback ITMA hanya membutuhkan waktu 3 Bulan (september 2022 ke Desember 2022)
Maka Jual – Buyback membutuhkan waktu sampai 4 Tahun
Tapi intinya sama…
Emiten (anggap Stok Barang) Masuk Keluar Masuk Keluar
Hasil akhirnya Stok di Gudang = Tetap
Sementara Uang di Laci = Bertambah

Cerita gue pun selalu sama
Beli – Jual – Buyback – Sell Back
Karena gue menganggap portofolio gue sama seperti toko kelontong di glodok
Di glodok yang di perdagangkan adalah barang bukan uang
Demikian pun di bursa, setelah kita menjual tetap saham lain yang kita beli kembali kan?
Jadi Jual Beli Jual Beli itu tujuannya adalah mencari selisih
Kalau ada Kesempatan
Selama tidak ada kesempatan, kita diam aja makan dividen
Jika Buyback ITMA adalah sebanyak Lot dijual dan menyisakan uang sebanyak 3.640.000
Maka Buyback KINO adalah sebanyak Uang ketika dijual dan mendapatkan Lot Lebih Banyak
Jika Awalnya kita memiliki uang sebanyak 4.522.000 + 3.915.000 = 8.437.000
Yang kemudian kita ubah satuan harta kita menjadi 70 + 15 Lot = 85 Lot
Maka dari proses Beli – Jual – Beli ini
Terdapat selisih (lebih banyak)
- Uang sebesar 3.640.000 Rupiah
- Stock (lot) sebanyak 15 Lot
Perlu diketahui bahwa berbeda dengan selisih lot, selisih Rupiah (cuan) itu dia tidak kelihatan.
Karena kemudian kita belikan saham lain atau tercampur dengan cash di RDN
Tetapi selisih selisih ini, walaupun tidak kelihatan…
Dia Tidak Hilang
Hanya saja karena nilainya tidak cukup besar, seperti tidak ada
Tapi secara jangka panjang, setelah terjadi akumulasi
Uang inilah yang membuat kolom kanan kita secara konsisten naik
Kolom Kanan & Kiri : https://kakdr.com/kiri-kanan/
Kolom Harta & Harga : https://kakdr.com/harta-dan-harga/
Dan kalau kita sudah menerapkan metode Anti Cut Loss
Dengan membebaskan waktu (timeframe unlimited)
Maka (berdasarkan pengalaman menjalankan) setiap tahun hanya ada cerita tumbuh…
yang membedakan hanya tumbuh sedikit atau banyak (berbeda setiap tahun)
Be the first to comment