Kakdr Way menyarankan Averaging Down setiap harga sudah turun 30% dari harga beli terakhir, selama emiten yang dipilih sudah benar.
(Standard Screening: Easy Way? Kakdr Way (Bagian 2) – Basic Strategy )
Banyak yang merasa galau, takut, parno, dsb dsb ketika melihat portofolio nya merah. Padahal selama tidak di Realisasikan (Cut Loss), sifatnya adalah Floating (mengambang) yang artinya nilainya masih bisa naik kembali jika harganya naik.
Padahal mau harganya naik kek, turun kek, diem kek, jumlah Lot nya tetap sama. kecuali kalau Lot nya bisa turun, boleh deh kita takut.
Harga Naik dan Turun itu wajar, selalu terjadi setiap saat bukan hanya di dunia saham, tapi juga terjadi di dunia lainnya. yang penting pemilihan emitennya benar.
Apa sih enaknya menangkap Pisau Jatuh?
Jika pemilihan sudah benar, menemukan Pisau Jatuh yang sedang Downtrend itu malah sebuah berkah menurut Kakdr Way (Averaging Down setiap turun 30% dari harga beli terakhir). Itu artinya kita malah diberikan waktu panjang untuk mengumpulkan lebih banyak dengan harga yang justru lebih murah lagi.
Coba perhatikan Tabel diatas.
A. Jika kita awalnya membeli 100 Lot atau 10.000 lembar saham AAAA di harga 300 dengan Modal 3.000.000
* Jika kemudian harganya turun, setiap penurunan 1 Rupiah kita akan mengalami penurunan Equity sebesar 10.000 (Sepuluh Ribu).
* Jika kemudian harga turun sampai 210 (Dua Ratus Sepuluh), maka akan terjadi penurunan Equity sebesar 10.000 (Sepuluh Ribu) Lembar KALI 90 (Sembilan Puluh) Rupiah.
* Selama menunggu sampai Target Jual tercapai, setiap tahunnya kita akan menerima ongkos tunggu sebanyak Dividen di kali 10.000 lembar.
B. Jika di harga 210 kita membeli lagi (Averaging Down ke-1) 143 Lot atau 14.300 lembar dengan Modal juga sebesar 3.000.000 , di posisi ini kita kini memiliki total 243 Lot atau 24.300 lembar saham AAAA.
*Jika kemudian terjadi kenaikan, maka untuk setiap kenaikan 1 Rupiah, akan ada kenaikan 24.300 Lembar secara bersamaan. (di tingkat sebelumnya hanya terjadi kenaikan sebesar 10.000 lembar)
*Jika kemudian penurunan berlanjut, maka mulai di titik ini untuk setiap penurunan 1 Rupiah baru akan terjadi penurunan 24.300 Lembar secara bersamaan.
* Selama menunggu sampai Target Jual tercapai, setiap tahunnya kita akan menerima ongkos tunggu sebanyak Dividen di kali 24.300 lembar.
C. Jika harga akhirnya turun sampai 102 dan kita membeli lagi (Averaging Down ke-3) 296 Lot atau 29.600 lembar dengan Modal juga sebesar 3.000.000 , di posisi ini kita kini memiliki total 744 Lot atau 74.400 lembar saham AAAA.
*Jika kemudian terjadi kenaikan, maka untuk setiap kenaikan 1 Rupiah, akan ada kenaikan 74.400 Lembar secara bersamaan. (di tingkat sebelumnya hanya terjadi kenaikan sebesar 44.800 lembar)
*Jika kemudian penurunan berlanjut, maka mulai di titik ini untuk setiap penurunan 1 Rupiah baru akan terjadi penurunan 77.400 Lembar secara bersamaan.
* Selama menunggu sampai Target Jual tercapai, setiap tahunnya kita akan menerima ongkos tunggu sebanyak Dividen di kali 77.400 lembar.
Kira kira seperti itulah enaknya menangkap Pisau Jatuh.
Waktu turun yang turun cuma 10.000 lembar, tapi ketika naik yang naik 24.300 lembar.
Waktu turun yang turun cuma 24.300 lembar, tapi ketika naik yang naik 44.800 lembar.
Waktu turun yang turun cuma 44.800 lembar, tapi ketika naik yang naik 74.400 lembar.
Yang penting pemilihan emitennya sudah benar….
Kakdr Way, Simple Logic Tanpa FA Tanpa TA
kak, kalau average down total lotnya harus lebih banyak dari sebelumnya yah? komposisinya gmn yah? masih belum paham.
atau fokus ke total uang yang sama dengan modal utk average down? seperti ilustrasi, misal modal 1jt, begitu turun 30% suntuik 1jt lg
Nominal nya yang disamain.
Kalau awalnya beli 10 lot di harga 1.000 (total 1 juta rupiah) misalnya
maka ketika averaging down, beli sebanyak 1 juta juga, jangan beli 10 lot doang.
efek nya beda antara beli lagi 1 juta dengan 10 lot ketika rebound (take profit) nanti
Pencerahan…dulunya memang average down, hanya saja konsepnya gak nominal melainkan jumlah lot-nya
Hatur tengkiuuu, paman
buy pertama 100 lot harga 300
buy kedua 143 lot harga 210
buy ketiga 205 lot harga 147
buy keempat 296 lot harga 102
total lot 744 TAPI dengan AVG 161,77
misal di harga 102 rebound max 34,31% itu baru nyentuh ke harga 137 kak…
masih blm bisa profit walaupun rebound ara max sekalipun..tlong pencerahannya avg yg benar kak
Catatnya terpisah kak,
dari 102 misalnya rebound ARA max (35%) ke 137 yang modal 102 sudah untung 34,31% tetapi jangan di jual dulu.
Jika besoknya naik kembali sebanyak 11.67% ke 153 MAKA jika AVG terakhir (yang beli di 102 Rupiah) sudah memberikan keuntungan sebanyak 50% jika dijual.
Kita jual dulu yang beli di harga 102.
Jangan digabung pencatatannya
Averaging Down Plan : https://kakdr.com/averaging-down-33-3/
TP Plan : https://kakdr.com/tp1-tp2-tp3/