Banyak yang bertanya , boleh kah kita tambah beli lagi diatas harga beli kita sebelumnya sehingga rata rata modal kita naik?
Jawabannya adalah Sangat Boleh!
…. Kalau memang sudah direncanakan sebelumnya.
Menambah posisi di harga yang lebih tinggi dari harga beli terakhir (Averaging Up) memiliki efek terbalik dari http://kakdr.com/bolehkah-beli-lagi-di-bawah-untuk-menurunkan-modal/
Jika menambah beli di harga yang lebih rendah dari harga beli sebelumnya dapat menurunkan modal rata rata, maka menambah beli di harga yang lebih tinggi menyebabkan modal rata rata menjadi naik.

Jika diawal kita hendak membeli emiten AAAA di harga 1.000 sebanyak 2 Lot misalnya karena faktor uang tersedia memang cuma cukup untuk beli 2 Lot
di harga 1.025 kita beli lagi 2 lot
di harga 1.050 kita beli lagi 2 lot
di harga 1.075 kita beli lagi 2 lot
di harga 1.100 kita beli lagi 2 lot
Maka secara total , Modal rata rata kita atas pembelian tersebut adalah 1.050 per lembar nya.
Di Harga 1.100 kita mengalami posisi Floating Profit sebesar 4.76%
Tetapi jika sejak harga 1.000 kita langsung belikan 10 Lot, maka rata rata modal kita adalah sebesar 1.000 Rupiah.
Di Harga 1.100 kita mengalami posisi Floating Profit sebesar 10%
Terdapat perbedaan modal sebesar 5% jika membandingkan membeli 10 Lot sekaligus dengan beli cicil (AVG Up) sehingga menyebabkan posisi Floating Profit juga berbeda. antara Floating Profit 4.76% (beli cicil) dengan Floating Profit 10% (beli sekaligus)

Tetapi jika di harga 1.000 kita sudah beli 10 Lot dan di harga 1.100 kita tambah lagi 2 lot,
Maka atas aksi tersebut modal kita akan naik menjadi 1.017
Modal rata rata jika beli 10 Lot adalah 1.000 Rupiah
Modal rata rata jika beli iseng 2 lot lagi di harga 1.100 adalah 1.017 Rupiah.
Pembelian iseng di harga naik 10% (naik 100 Rupiah dari 1.000 ke 1.100) mengakibatkan kenaikan modal rata rata kita sebesar 17%
Di harga 1.100 Rupiah, posisi kita adalah mengalami Floating Profit sebesar +8.16%
Perhatikan perbedaan antara direncanakan dengan iseng
Di posisi harga 1.100 Rupiah, dengan pembelian terencana kita mengalami posisi Floating Profit sebesar +10% , dengan pembelian iseng kita mengalami posisi Floating Profit sebesar +8.16%
Secara umum kita melihat hanya terjadi penurunan FP sebesar 1.84%
Tetapi kalau mau dihitung, selisih sebenarnya adalah terjadi penurunan FP sampai 18.4%%
Selisih antara +10% dan +8.16% itu sebenar benarnya adalah sebesar 18.4%
Jika kita mengacu pada strategi AVG & TP Plan ala KakdrWay yang AVG setiap -30% dan TP setiap +50% & +100% MAKA:
1. Averaging Down
* Yang terencana kita harus Averaging Down di harga 700 sebanyak 1.000.000 Rupiah
* Yang iseng kita harus Averaging Down di harga 712 sebanyak 1.220.000 Rupiah
* Jika diluar dugaan ternyata harga turun sangat dalam sehingga kita harus Averaging Down berkali kali, maka untuk yang terencana kita hanya perlu menyiapkan dana X kali dikali 1.000.000, tetapi untuk yang iseng kita perlu menyiapkan dana X kali dikali 1.2200.000.
2. Take Profit
* yang terencana kita sudah bisa TP +50% di harga 1.500 & TP +100% di harga 2.000
* yang iseng kita baru bisa TP +50% di harga 1.526 & TP +100% di 2.034
Disinilah perbedaan resiko pembelian yang terencana dengan yang tidak terencana.
Jika kita memiliki cadangan dana yang besar, nambah iseng untuk menaikan modal rata rata itu gak masalah.
Tetapi kalau kita tidak memiliki cadangan dana, nambah iseng untuk menaikan modal itu bisa bisa mencelakakan kita jika sampai ternyata keadaan tidak sesuai dengan rencana kita.
Be the first to comment