Mengenai Portofolio yang Tumbuh dari Saham Nyangkut

Kebanyakan dari kita menganggap emiten di porto kita yang nyangkut itu adalah bencana… salah beli…

Tapi dengan berkebun saham, emiten emiten yang nyangkut di porto kita itu semakin lama justru malah menjadi emiten emiten super defensif sekaligus super offensif di portofolio kita.

Penurunan Harga itu ada batasnya.
Semakin dalam penurunan yang telah terjadi, akan menjadi semakin kecil damage lanjutan yang terjadi jika harga melanjutkan penurunan kedepannya.

Secara persen mungkin masih terlihat besar, tapi secara rupiah nya semakin lama sudah semakin tidak mempengaruhi.

Misalnya kita membeli saham AAAA di harga 1.000 sebanyak 100 lot (10 juta rupiah)
A. Jika kemudian harga turun 50% (ke 500)
maka damage 50% (1.000 ke 500) yang kita rasakan ini adalah sebesar 500100100 = 5.000.000 Rupiah
B. Jika tahun depannya harga turun lagi 50% (500 ke 250)
maka damage ke 2 ini bukan lagi sebesar 5.000.000 tapi tinggal 250100100 = 2.500.000
C. Jika tahun depannya lagi harga turun lagi 50% (250 ke 125)
maka damage ke 3 ini bukan lagi sebesar 5.000.000 atau 2.500.000 tapi tinggal 125100100 = 1.250.000

Damage 50% pertama = 5.000.000
Damage 50% kedua = 2.500.000
Damage 50% ketiga = 1.250.000

keliatan kan?
Dengan besaran persentase damage yang sama (50%) damage rupiah nya semakin kecil

Nah, sementara yang kita hitung setiap tahunnya dari portofolio kita adalah keseluruhan
Tahun lalu porto gue naik sekian persen

Contoh ETWA ini.
Untuk mengerti cerita ETWA bisa dibaca di SINI

Tutup tahun 2021 mengalami floating loss sebesar 33.64%
Atau secara rupiah, uang yang awalnya adalah sebesar 20.178.000 sudah turun menjadi 13.454.000.
Atau telah mengalami penurunan (33%) sebesar 6.724.000

Jika tahun selanjutnya (2022) terjadi penurunan 33% lagi, penurunan secara rupiah sudah bukan lagi sebesar 6.724.000 tapi hanya sebesar 13.454.000*33% = 4.439.820

Jadi semakin lama, damage penurunan lanjutan dengan persentase yang sama (misalnya 33%) secara rupiah nya akan semakin mengecil.

https://kakdr.com/kinerja-porto-ipot-2021-update-weekly/
Tetapi, secara keseluruhan tahun kemarin (2021) porto kita tidak turun sebesar 33% tetapi malah tumbuh 30%

Jadi damage penurunan lanjutan di tahun mendatang (jika terjadi penurunan lagi) akan menjadi semakin kecil lagi secara rupiah.
Makin lama turun, makin tidak terasa damage nya dari sisi Rupiah nya

Misalnya Saldo Awal tahun 2021 porto gue adalah sebesar 100.000.000
Maka penurunan 33% ETWA yang 6.724.000 terhadap 100.000.000 adalah sebesar 6,72%

Tetapi tutup tahun 2021 secara keseluruhan masih mengalami kenaikan sebesar 30% menjadi 130.000.000 (ini menjadi saldo awal tahun 2022)

Maka jika tahun selanjutnya 2022 ETWA turun lagi 33%
Maka damage penurunan lanjutan yang sebesar 4.439.820 terhadap 130.000.000 sekarang hanya sebesar 3.41%

Damage 33% terhadap 100 juta = 6.7%
Damage 33% lanjutan terhadap 130 juta = 3.41%

Ini kita cerita damage nya…
semakin lama turun, semakin kecil rupiah nya
semakin kecil pengaruhnya terhadap keseluruhan portofolio kita
Sekarang kita bicara Kalau ternyata tidak turun lagi tapi malah naik….

Pokoknya ingat ini aja…
Turun itu ada batasnya (100%) Sedangkan Naik Langit Batasnya

Di Harga Closing Tahun 2021, jika kemudian sampai terjadi kehilangan total… Maksimal kehilangan adalah 62 Rupiah.
Tetapi yang terjadi bukannya kehilangan total (-62 rupiah) malah naik menjadi 156 (156 – 62 = +94)

Persiapan yang telah kita lakukan jika sampai turun 33% lagi…
atau penurunan 3.41% (penurunan lanjutan 4.439.820 terhadap 130 juta)
Ternyata…
Malah terjadi kenaikan sebesar (156-62)/62*100% = 151%
atau kenaikan 15.69% (kenaikan 20.398.000 terhadap 130 juta)

Nahhhhhh… kenaikan kenaikan seperti ini lah yang setiap tahunnya selalu menjadi pendorong portofolio kita secara keseluruhan.
Ketika kinerja IHSG kurang baik, portofolio kita akan cenderung turun lebih sedikit karena di tahan oleh emiten emiten yang sudah nyangkut dalam sejak tahun sebelumnya.
Tetapi ketika kinerja IHSG sedang bagus, portofolio kita akan cenderung naik lebih banyak karena ada tambahan dorongan dari emiten yang sudah nyangkut lama.
Inilah penyebab portofolio gue selalu tumbuh setiap tahunnya.

10 tahun lebih di bursa, dengan memiliki 12.5% emiten ihsg (100/800) gue belum pernah punya saham yang terkena delisting.
Atau kemungkinan sampai kehilangan 100% di emiten tertentu sebenarnya hampir tidak ada.
Tetapi kemungkinan mendapatkan 100%++ hampir setiap tahun ada (asal kita sanggup nahan aja).
Jadi sebenarnya semakin lama kita nyangkut justru semakin menjadi kesempatan untuk tambah porsi.

Asalkan dana yang di pakai buat tambah porsi itu jangan pakai modal sendiri (karena ini mengandung resiko).
Tapi misalnya dengan mengalokasikan sebagian dari keuntungan tahunan, atau dari dividen.

Nyangkut di ETWA sejak 2014
8 Tahun kemudian (2022) baru bisa TP1 (+50%)
Tekor Abisssss

Tapi 8 Tahun yang lalu beli ETWA itu cuma 3 juta
8 Tahun kemudian waktu untung 50% ETWA nya jadi ada 20 juta
Jadi untung atau rugi?
pertanyaan ini adalah pertanyaan yang jawabannya kembali ke menurut kita masing masing.
Bisa merugikan bisa juga menguntungkan karena ini sudah menyangkut logika, bukan lagi murni matematika

Untuk Kaset Rusak lainnya bisa dibaca di : KakdrWay Kaset Rusak
Untuk belajar bersama di : KakdrWay Akademi
Belanja Online di Toko Kakdr (Official Store) : Ideal Official

About Kakdr 415 Articles
Founder of "Kakdr Way (Ncek Glodok Style)" --- Aliran Penangkap Pisau Jatuh Anti Cut Loss

Be the first to comment

Leave a Reply