Ada yang bertanya sama gue, apa yang terjadi jika kita beli bumi di 8.000 dan terus menerus Averaging down sesuai Prinsip Anti Cut Loss (Averaging Down)
baca : https://kakdr.com/strategi-dasar-avg-tp-ala-kakdrway/
Berikut adalah ilustrasinya.
Jika awalnya kita membeli 10 lot Bumi di harga 8.000 (total 8jt) dan terus averaging Down sampai step terakhir, maka total kita 15X membeli dari harga 8.000 sampai 53 Rupiah (sudah tidak bisa averaging down lagi)
Ketika akhirnya tidur panjang di 50 , saat itu posisi kita adalah memiliki 4.958 Lot bumi, dengan total modal 119 juta, Rata2 modal per lembar adalah 241 Rupiah
Floating Loss 94 juta atau -79,47%
Catat! Maksimal Resiko kita saat itu adalah kehilangan total 119 juta jika sampai akhirnya Bumi Delisting.
Seperti yang kita ketahui, bahwa Bumi sempat naik sampai harga 500+ di tahun 2017 dan sebenarnya kita sudah bisa keluar dengan bagger cuan jikaaa kita cukup nekat untuk tidak menjual seluruhnya sampai harga 482.
Tetapi itu adalah jika. cuma hayalan. Kita coba hitung aja dengan AVG & TP Plan ala KakdrWay.
Take Profit Bagger Pertama
Ketika kemudian Bumi rebound ke 107 Rupiah dan kita realisasikan keuntungan modal pembelian ke 15 (53 Rupiah). Saat itu posisi kita adalah:
Memiliki 3.449 lot Bumi dengan total modal 111 juta, dengan rata rata modal perlembarnya adalah 323 Rupiah.
Floating Loss 74 juta atau -67.13%
Disisi lain, kita sudah berhasil merealisasikan 1X keuntungan bagger sebesar 8 juta rupiah (plus modal sudah kembali 8 jt)
Di harga 53 rupiah, setelah jatuh dari 8.000 mengubah target Take Profit dari 50% menjadi 100% adalah sangat wajar. Mengapa?
Harga sudah turun sebesar 7.947 Rupiah, sementara keuntungan +100% atas modal 53 rupiah itu hanya cukup naik 53 rupiah saja. Jadi andaikan kita baru Take Profit di keuntungan +200% pun masih wajar saat itu.
Take Profit Bagger ke Dua
Ketika Bumi melanjutkan kenaikan sampai 153 Rupiah, kita kembali berkesempatan menjual pembelian ke 14 (modal 76 Rupiah) dengan Bagger Profit. Saat itu posisi kita adalah:
Memiliki 2.397 lot Bumi dengan total modal 103 juta, dengan rata rata modal perlembarnya adalah 432 Rupiah.
Floating Loss 66 juta atau -64.79%
Disisi lain, kita sudah berhasil merealisasikan 2X keuntungan bagger sebesar 16 juta rupiah (plus modal sudah kembali 16 jt)
Take Profit Bagger ke Tiga
Ketika Bumi melanjutkan kenaikan sampai 220 Rupiah, kita kembali berkesempatan menjual pembelian ke 13 (modal 109 Rupiah) dengan Bagger Profit. Saat itu posisi kita adalah:
Memiliki 1.664 lot Bumi dengan total modal 95 juta, dengan rata rata modal perlembarnya adalah 574 Rupiah.
Floating Loss 58 juta atau -61.89%
Disisi lain, kita sudah berhasil merealisasikan 3X keuntungan bagger sebesar 24 juta rupiah (plus modal sudah kembali 24 jt)
Take Profit Bagger ke Empat
Ketika Bumi melanjutkan kenaikan sampai 316 Rupiah, kita kembali berkesempatan menjual pembelian ke 12 (modal 157 Rupiah) dengan Bagger Profit. Saat itu posisi kita adalah:
Memiliki 1.155 lot Bumi dengan total modal 95 juta, dengan rata rata modal perlembarnya adalah 757 Rupiah.
Floating Loss 51 juta atau -58.51%
Disisi lain, kita sudah berhasil merealisasikan 4X keuntungan bagger sebesar 32 juta rupiah (plus modal sudah kembali 32 jt)
Take Profit Bagger ke Lima
Ketika Bumi melanjutkan kenaikan sampai 453 Rupiah, kita kembali berkesempatan menjual pembelian ke 11 (modal 225 Rupiah) dengan Bagger Profit. Saat itu posisi kita adalah:
Memiliki 800 lot Bumi dengan total modal 79 juta, dengan rata rata modal perlembarnya adalah 994 Rupiah.
Floating Loss 43 juta atau -54.64%
Disisi lain, kita sudah berhasil merealisasikan 5X keuntungan bagger sebesar 40 juta rupiah (plus modal sudah kembali 40 jt)
Perhatian:
Pada Posisi Take Profit Bagger ke Lima, sebenar benarnya posisi kita sudah kembali modal, seharusnya kita sudah bisa mengambil tindakan memecah resiko karena di harga 453 Rupiah, artinya Bumi sudah naik 754% hanya dalam waktu kurang dari 6 bulan.
Harus diingat, semakin turun harga, semakin besar probabilitas harga akan naik.
Tetapi semakin naik harga, berarti probabilitas harga turun yang akan jadi naik. Serakah boleh, tetapi rasional harus tetap ada.
baca : https://kakdr.com/memecah-resiko-bagian-1/
Tetapi okelah, mari kita lanjutkan hitungan jika tetap mengikuti skenario KakdrWay.
BUMI tidak sempat mencapai harga 648 Rupiah (Take Profit Bagger ke Enam),
Harga kemudia turun sampai posisi tanggal 29 Mei 2019 kemarin ada di angka 117
Pada posisi 29 Mei 2019 kemarin di 117 Rupiah, Saat ini posisi kita adalah:
Memiliki 800 lot Bumi dengan total modal 79 juta, dengan rata rata modal perlembarnya adalah 994 Rupiah.
Floating Loss 70 juta atau -88.43%
Uang kita yang awalnya 79 juta sekarang hanya tersisa 9 juta.
Kalau kita total semua Floating Loss (-70jt) dan Realized Profit (+40jt), secara total kita masih mengalami kerugian 30 juta.
Tetapi kerugian 30 juta ini sifatnya masih Floating selama tidak kita realisasikan.
Selama BUMI tidak sampai delisting, berarti harapan untuk berbalik untung masih ada.
Jika kita sudah tidak Averaging Down lagi di harga 117 (ceritanya uda kapok… pasrah), maka untuk sampai bisa balik modal harga harus naik sampai 1.000 Rupiah.
Di harga 1.000 Rupiah, secara total dengan modal awal 119 juta , akhirnya kita berhasil keluar dengan realisasi keuntungan 40 juta rupiah.
Menangkap pisau Jatuh itu artinya kita membeli saham yang dalam istilah Para TAers disebut DOWNTREND atau BEARISH. Oleh karena itu harus disertai dengan banyak persyaratan.
baca : http://kakdr.com/syarat-strategi-dasar-pemilihan-emiten-ala-kakdrway/
Dan Ingat! Dividen Rutin itu sangat penting
Menangkap Pisau Jatuh berkualitas bisa memberikan kita banyak keuntungan. Dari sisi modal maupun dari sisi realisasi keuntungan.
baca : https://kakdr.com/matematika-a-turun-ke-x-x-naik-ke-a/
Penutup:
pada saat Bumi jatuh, Doid juga mengalami hal yang sama Jatuh dari 1.000 ke 50 rupiah. Namun Doid berhasil rebound kembali ke 1.170 dan kemudian turun kembali ke 515
Jika hari itu kita sama sama membeli BUMI dan DOID dan sama sama averaging Down. Maka Akhir cerita BUMI yang masih Floating Loss, akhir cerita DOID sudah berhasil merealisasikan keuntungan secara totalnya.
Tertarik untuk coba menghitung???
Be the first to comment