
WIIM ini adalah cerita bagaimana gue menerapkan strategi sabar dan uang dingin, di tambah dengan strategi Averaging Down Piramid.
WIIM pertama kali gue beli tahun 2015 di harga 425 Rupiah. Averaging Down pertama kali di harga 274 (Agustus 2017) dan Averaging Down kedua di harga 167 (Desember 2018).
Hanya saja untuk wiim gue coba mempraktekan strategi Averaging Down Piramid. Yaitu Averaging Down dengan menggandakan nominal dari nominal sebelumnya.
Jika di harga 425 gue membeli sebanyak 1 juta rupiah, maka di 274 gue membeli sebanyak 2 juta rupiah dan di 167 gue membeli sebanyak 4 juta rupiah.
Selama nyangkut dan menjalankan proses averaging down, yang gue lakukan hanyalah sabar menunggu sambil menerima ongkos tunggu tahunan berupa dividen.
Setelah Averaging Down di harga 167, harga masih sempat turun sampai sekitar 145 rupiah lalu kemudian rebound kencang.
Akhirnya February 2019 gue berhasil take profit untuk yang pertama kalinya. Averaging Down terakhir di harga 167 akhirnya berhasil terjual di harga 344 dengan keuntungan sebesar 100% sebanyak 50% lot. Lalu pada April 2019 atas pertimbangan tersendiri, sisa 50% lot lainnya gue jual lagi di harga 300 dengan keuntungan 78%.

Beginilah keadaan WIIM gue saat itu. Dalam gambar gue menggunakan ilustrasi Averaging Down Piramid mulai dari beli biang sebesar 1 juta rupiah, lalu 2 juta untuk AVG 1 dan 4 juta untuk AVG 2.
Total modal yang gue keluarkan untuk seluruh WIIM di porto adalah sebesar 3.053.390 + 4.015.615 = 7.069.006 Rupiah.
Setelah menjual 240 Lot WIIM di harga 344 dan 300 uang gue sudah kembali 7.705.589 atau boleh dibilang sudah untung 700 ribuan dan gue masih memiliki 98 Lot WIIM di porto gue.
Kemudian harga mulai terus turun, sampai akhirnya Oktober 2019 gue berhasil buyback 120 Lot di harga 193 Rupiah. Buyback atas lot yang terjual di harga 344 Rupiah. Dan hari ini gue kembali berhasil buyback 120 lot di harga 171 rupiah atas lot yang terjual di harga 300 rupiah.

Beginilah kira kira posisi gue setelah buyback. Uang 7.705.589 rupiah yang gue dapatkan ketika saat Take Profit (Blok Biru), sekarang sudah gue keluarkan lagi 4.376.299 rupiah (Blok Hitam) untuk mendapatkan kembali 240 Lot WIIM gue. Atas tindakan Buyback ini, 240 Lot gue kembali ke portofolio, dan masih ada menyisakan uang sebesar 3.329.290 rupiah

Ini adalah posisi terkini WIIM di porto gue. Secara pencatatan gue sekarang sedang mengalami posisi Floating Loss (FL) sebesar -1.868.863 (-25.15%) tetapi jangan lupa gue masih memegang sisa uang cash sebesar 3.329.290 hasil jual dan buyback seperti pada penjelasan di ilustrasi 2.
Andaikan besok gue jual semua WIIM gue di harga 165 pun secara total gue masih untung 1.460.427. Tapi buat apa? Kerugian di pencatatan itu kan cuma Floating Loss (FL), itu kan cuma ilusi. Besok harga kalau naik kerugian itu juga akan berkurang atau malah berubah jadi keuntungan.
Pokoknya ingat saja 1 hal. Sebelum uang 7 juta kita belikan WIIM (atau apapun itu) satuan harta kita adalah berupa Uang, setelah uang tersebut kita belikan 338 Lot WIIM maka satuan harta kita telah berubah menjadi Lot. Walaupun kemudian harganya naik turun tetapi lot nya tetap.
Harga itu ilusi, sebelum dijual nilainya akan terus berubah seiring perubahan harga. Lot itu Real, walaupun harganya naik turun lot nya tetap.
Baca : Harta dan Harga & Kiri – Kanan . Harta = Kiri , Harga = Kanan
Mending gue biarkan aja sampai bisa jualan Take Profit +50% & +100% lagi. Toh selama menunggu kan masih dapat dividen.

Semenjak 2015, kecuali tahun 2018 WIIM selalu membagikan dividen setiap tahunnya. Dan berdasarkan pengalaman gue nyaham 7 tahun, biasanya perusahaan yang rutin membagikan dividen kedepannya pun akan melanjutkan tradisi yang sama.

Sekarang kita coba hitung berapa sih dividen yang gue sudah terima dari WIIM semenjak 2015.
A. Untuk 24 Lot modal 425 sudah menerima dividen 4X sebesar 56.5 (bruto) atau sebesar 122.040 Rupiah Net.
B. Untuk 74 Lot modal 274 sudah menerima dividen 1X sebesar 2.5 (bruto) atau sebesar 16.650 Rupiah Net.
C. Untuk 240 Lot modal 167 sudah menerima dividen 1X sebedar 2.5 (bruto) atau sebesar 54.000 Rupiah Net.
Jadi selama WIIM di porto, gue sudah menerima dividen sebesar 192.690.
Belum termasuk hasil Jual Buyback yang sebesar 3.329.290
Belum termasuk dividen tahun 2020 (jika bagi dividen) dari total 338 Lot.
Kira kira beginilah strategi lengkap ala KakdrWay.
Yang penting pencatatan harus jelas, tutorial pencatatan ala KakdrWay bisa dibaca di sini

Cerita diatas masih belum termasuk transaksi ngesot yang gue lakukan selama tahun 2019 ketika harga WIIM naik turun beriringan dengan keadaan IHSG yang kayak ingus hihihihi…..
Apa itu ngesot? baca : Ngesot atau KakdrWay – Ngesot (yang berakhir indah)
Be the first to comment